Posted by : Unknown
Kamis, 02 Januari 2014
wajah yang sayu..
tertunduk lesu..
garis-garis keriput kian tampak jadi ukiran dari setiap bebannya..
nafasnya yg tak lagi panjang..
tubuhnya yg tak lagi kekar..
mimpinya yg semakin hari kian memudar..
lebih dari separuh abad ia merangkai cintanya..
menulis melodi-melodi cintanya dalam bait-bait langkahnya yg kian merapuh..
sepintas.. tergambar diotaknya ketika ia dipapah berjalan oleh sang ibu.. belajar bicara..
kemudian tumbuh dewasa..
ah.. betapa singkatnya hidup ini..
rasanya baru kemarin ciuman bunda terasa dikeningnya..
belaian ayah yg mengajarkan arti kehidupan..
tapi..
semua telah berlalu..
semua pergi bersama angin yg terbawa waktu ditepian zaman..
kemarin akulah sipenguasa..
akulah sipintar dan perkasa..
akulah sikaya tiada duanya..
kini..
semua seolah sirna..
hilang bersama usia yg terus mengambil jatahnya..
ah.. biarlah..
biarkan ku disini menunggu maut menjemput..
meski hanya dengan tatapan sayu dan senyuman malu..
pada_Mu..
*Mulya Riadianto*