Posted by : Unknown Minggu, 10 Juni 2012


Malam ini semakin larut.. hanya sesekali terdengar suara jangkrik yang diam-diam bernyanyi disela-sela malam.
Angin seolah berbisik menyelinap dari balik jendela, menyingkap selimut yang membalut tubuh..
Ah.. apa dayaku ini, seketika ku teralihkan pada lamunan-lamunan yang  terus mengawang-ngawang disetiap file-file di otakku..
Berjalan pada sebuah kisah yang hanya terbatas dalam dunia yang fatamorgana, dalam dimensi waktu yang tanpa ruang dan batas.
Aku tak dapat merubah ruang ataupun waktu, apalagi mesti menembus dimensi yang tanpa batas itu. Aku hanya bermimpi saja, tak sedang menjadi sang petualang di dunia film bak sang jagoan di film matrix. Ataupun menjadi doraemon yang bisa semaunya berjalan-jalan menggunakan mesin waktu.
Sebuah mimpi yang aku pun tak tahu kemana arah dan tujuannya, hanya sebatas melenggang indah dalam melepas lelah setelah seharian menguras otak dan tenaga.
Mencoba mengartikan cinta yang diberikan Tuhan untukku, sebuah anugrah yang patut ku syukuri karena masih bisa merasakan betapa nikmatnya tidur dan bermimpi. Sementara masih ada diantara mereka yang bergelimang harta, hidup mewah serba berkecukupan, seolah dunia menjadi milik mereka.
Namun sayang .. terkadang hati mereka tak punya ketenangan, pikiran mereka selalu gelisah karena selalu disibukkan dengan harta-harta dan kebanggaan mereka. Sehingga nikmatnya tidurpun tak mampu mereka miliki, apalagi untuk sebuah kata ‘ngorok’ sebuah kata yang menjadi gambaran kenikmatan dari sebuah mimpi ataupun tidur.
Malam pun semakin lanjut.. kuterus mengulas kisah bersama rayuan-rayuan para peri tidur di dunia mimpi dan imajinasiku, mengalunkan senandung-senandung rindu dan melodi indah layaknya para pujangga...
Tak banyak waktu kuputar, tak banyak mimpi mengalun, hanya seketika dan berlalu begitu saja..
Saat fajar menggema mimpipun berubah dan sirna...

Mulya Riadianto
Pasirtalaga, 7 Desember 2011

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blogroll

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Isteri & suami sejatinya tak saling memiliki. Kita hanya saling dititipi,di pinjami. Maka salinglah menjaga dalam menggenapkan agama, mentaatiNya.

- Copyright © IKAN JENONG -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -